Minggu, 14 September 2014

Cerpen Karya Santri PP Al Fatah


PENGEMIS YANG MALANG
Karya   : Anam Putra Pasunten

            Pada suatu ketika, ada seorang pengemis yang meminta-minta di sebuah pasar, namun hari itu mungkin bukan hari keberuntungan si pengemis.Tak ada seorang pun yang memberinya uang atau makanan, dia hanya bisa meratapi buruk nasibnya dan melihat orang makan ataupun membeli makanan.
            Pengemis itu sangatlah kelaparan, perutnya merasa sakit yang hebat.Lalu dia pun menghampiri sebuah tempat sampah yang terdapat sisa-sisa makanan.Kemudian datang seorang pria kaya yang menghampirinya, melihat pengemis itu sedang mengais makanan ditempat sampah, pria kaya itu pun merasa iba dan memberinya makanan yang layak.
            Bukan hanya itu, pria kaya itu mengajak sang pengemis ke toko pakaian muslim dan membelikanya sebuah baju koko, sarung, peci, dan peralatan sholat lainya. Kebetulan hari itu hari jum’at, setelah selesai belanja peralatan sholat, kemudian pria kaya itu menyuruh sang pengemis untuk membersihkan diri dan mengajak sholat jum’at bersama. Pengemis itu pun sangat berterima kasih kepada pria kaya tersebut.
            Singkat cerita, ke esokan harinya pria kaya tersebut berkunjung lagi ke pasar untuk mencari sang pengemis, namun betapa terkejutnya si pria kaya, terdengar kabar bahwa  sang pengemis telah meninggal dunia tadi malam karena suatu penyakit yang di derita sang pengemis.



NRIMO ING PANDUM
Karya   : Heru Siswanto a.k.a Heroes

            Suatu hari Allah SWT.Memerintahkan Malaikat Jibril untuk pergi menemui salah satu makhluk-Nyayaitu seekor kerbau, untuk menyampaikan kepada si kerbau, apakah senang diciptakan Alloh SWT.Sebagai seekor kerbau.
            Di siang yang panas si kerbau sedang berendam di sungai, Jibril pun mendekatinya, lalu bertanya “Hai kerbau… apakah kamu senang diciptakan oleh Alloh SWT ?”, kerbau pun menjawab “Alhamdulillah, aku bersyukur kepada Alloh yang telah menciptakan aku, dari pada aku dijadikan seekor kelelawar, mandi saja dengan air kencing sendiri”.
            Mendengar jawaban si kerbau, lalu Jibril pun pergi dan mendatangi kelelawar yang sedang tidur didalam sebuah gua. Jibril membangunkan si kelelawar dan bertanya, “Hai kelelawar… apakah kamu senang diciptakan oleh Alloh SWT ?”, kemudian kelelawarpun menjawab “Alhamdulillah, aku bersyukur kepada Alloh yang telah menciptakan aku, dari pada cacing badanya kecil, hidupnya ditempat yang jorok, jalanya pake perut lagi”.
            Seperti tadi, setelah mendengar jawaban dari si kelelawar, Jibril pun pergi dan mendatangi seekor cacing, hal yang sama seperti kerbau dan kelelawar, cacing pun di beri pertanyaan oleh Malaikat Jibril “Wahai cacing apakah kamu senang diciptakan Alloh SWT ?”, layaknya seperti kerbau dan kelelawar cacingpun menjawab “Alhamdullilah, aku bersyukur diciptakan sebagai cacing, dari pada sebagai manusia. Apabila mereka tidak punya iman yang sempurna, beriman kepada Alloh, dan beramal sholeh didunia, kelak ketika mereka mati, mereka akan dihukum sesuai dengan perbuatannya, dengan ancaman neraka”.
            Dari cerita tersebut dapat di simpulkan maknanya, kita sebagai manusia harus selalu bersyukur akan semua karunia yang diberikan Alloh kepada kita, syukuri apa yang ada, hidup adalah anugrah… tetap jalani hidup ini… melakukan yang terbaik… kuatkanlah iman kita, taatlah kepada Alloh SWT. Insyaalloh surge jaminannya… bukan neraka tempat menyiksa…
ASAL USUL DESA TLAGA ABANG
Karya : Aminulloh Cah mBatur

Dahulu di kota batur ada sebuah telaga yang airnya berwarna merah, namun sayang belum banyak yang tau tentang telaga itu.
Namun ada seseorang bilang jikalau setiap hari jum’at hewan – hewan berkumpul mengelilingi telaga itu.
Di sebelah telaga itu ada sebuah desa.Karena letaknya berdekatan dengan telaga itu, maka desa itu di namai Desa Telaga Merah. Namun, karena di daerah batur yang seharusnya Telaga Merah menjadi Telaga Abang
Tetapi sekarang telaga itu telah menjadi cerita karena telah tertimbun longsor setengah gunung
Itulah asal mula Desa Telaga Abang





JIN GOBLOK
Karya : Rifki Sabil

Pada suatu hari ada tiga orang yang masuk ke gua. Tiba – tiba pintu gua tertutup..jebleeengg!! Ketiga orang tersebut tidak dapat membuka  pintu gua. Disaat kebingungan, tiba – tiba mereka menemukan teko dan gelas, dan saat menuangkan teko tersebut yang keluar bukan air, akan tetapi sosok berasap yang biasa di sebut jin. Tiga orang tersebut meminta sesuatu kepada jin, tetapi dengan syarat mereka harus jadi tumbalnya.
Orang pertama meminta makanan yang cukup untuk setahun dan juga puluhan wanita cantik, orang kedua meminta makanan cukup untuk satu tahun dan ratusan botol minuman keras, dan orang yang ketiga meminta makanan untuk satu tahun saja dan satu bungkus rokok. Kemudian si jinpun masuk ke teko lagi dan akan kembali setelah satu tahun
Setelah satu tahun si jinpun keluar dengan pongahnya, dia mengunjungi ketiga orang yang meminta tolong kepadanya setahun lalu.Saat menemui orang pertama ternyata dia duduk berlutut dengan lutut gemetar karena bergaul dengan wanita permintaannya setahun lalu, diapun dijadikan tumbal. Saat menemui orang kedua si jin melihat dia bergetar dan matanya seperti mau keluar karena kebanyakan minum minuman keras, diapun bernasib sama dengan orang pertama. Dan saat menemui orang ketiga si jin kaget bukan main karena dia melihat orang ketiga masih dalam keadaan segar tidak sakit seperti kedua temannya ,si jin bertanya kepada orang tadi.
“lho!! Kamu kok masih sehat, ga kaya kedua temen kamu?” Tanya Jin.
“Ya mestinya, kamunya aja yang goblok” sanggah orang ketiga.
“goblok kenapa ?tanya jin heran.
“lha mau mati gimana, orang kasih rokok kok ga sekalian koreknya. Gimana mau ngrokoknya ?
“haa!!!!@#$#@”

GADIS KECIL MISTERIUS
Oleh : Mustofa

            Pada jaman dahulu hiduplah seorang gadis kecil.Ia bertempat tinggal di desa yang sangat terpencil. Sejak ia sudah tidak mempunyai seorang ayah. Sekarang ia hanya tinggal dengan ibunya. Gadis itu memelihara burung yang sangat cantik. Suatu ketika gadis itu ingin berjalan-jalan kehutan mencari makanan untuk seekor burungnya, tiba-tiba sang ibu mencegahnya sambil berkata .
            “Nak mau pergi kemana ?.ini sudah sore lho”. Cegah ibu
            Gadis itu menjawab .“pergi ke hutan bu”
            “Tapi inikan sudah sore nak”
            “Ibu khawatir nanti kalau terjadi apa-apa denganmu”. Lanjut ibu
            “Tapi bu, burung saya kelaparan lagipula kan di sini tidak ada makanan untuk burung bu”. Ujar gadis itu
Gadis itupun tidak mendengarkan sedikitpun kata-kata ibunya.Tiba-tiba datanglah seorang kakek-kakek yang tiba-tiba mengajak gadis kecil itu untuk pergi ke hutan.
            Gadis itupun ternyata mau pergi bersamanya tanpa mengenal orang itu sedikitpun.Ibunya hanya bisa berdoa “Ya Allah lindungilah anakku dimanapun ia berada”.
            Hari semakin petang, gadis kecil itu belum juga kembali dari hutan.Sang ibu sangat khawatir dengan anaknya. Hari mulai malam, ibu menangis tiada henti sampai ia tertidur. Ibunya bermimpi anaknya menangis dan berteriak minta tolong. Tanpa disadari haripun sudah pagi, sang ibupun terabngun dan langsung anaknya ke hutan. Tetapi tidak ditemukan gadis itu.
            Sehari kemudian warga mencari disekitar hutan yang berada dekat desa, tetap juga tidak ditemukan, hingga seminggu mencari tak juga diketemukan .Namun, ada seseorang yang menemukan sangkar burung dan bangkai burung milik gadis kecil itu. Saat ibu gadis itu mengetahuinya , iapun menangis sedih.
            Empat puluh hari kepergian hari itu mengakibatkan para warga di desa mengalami banyak keanehan, seperti mendengar suara minta tolong, menangis dan berteriak kesakitan, yang membuat warga menjadi resah.
            Sekian lama gadis itu pergi, baru terungkap kenyataan bahwa gadis itu di bunuh oleh kakek-kakek yang menemaninya pergi ke hutan, dan ironinya jasadnya d potong-potong.
            Setelah terungkapnya kematian gadis itu keanehan keanehan yang terjadi di desa kecil itu sudah menghilang, dan menjadi aman tenteram.




JATI DIRI
Karya : Achmad Zaelani

            Setelah lulus SMP, saya melanjutkan pendidikan di pondok pesantren modern di salah satu jantung kota yang disarankan oleh kakak saya. Tepatnya Al Fatah Parakancanggah, Banjarnegara. Saya mengambil pendidikan berbasic agama yaitu di Madrasah Aliyah Al Fatah, yang kebetualan berada di naungan pondok pesantren tersebut. Pondok pesantren Al Fatah pertama kali di dirikan oleh Mbah KH. Abdul Fatah sekitar tahun 1901-an. Pondok pesantren merupakan tempat yang tentram, damai, dan berilmu. Di pondok pesantren kita di tuntut mandiri, disiplin, dan saling menghormati satu sama lain. Anak-anak yang respect, berbakat, dan berpotensi banyak di temukan di sin. Walaupun banyak orang yang mengatakan bahwa anak pondok itu indetik dengan, yang namanya ketinggalan zaman, tetapi di balik semua itu pasti ada hikmahnya tersendiri. Di pondok pesantren ini saya telah menemukan apa itu arti kehidupan yang sesungguhnya. Di sini saya telah di ajarkan bernagai hal, entah itu tentang kesopanan, kesusilaan, maupun keukhraiwan. Walaupun baru satu tahun menjadi santri, tetapi pelajaran itu sangat bermakna bagi saya. Karena di pondok pesantren ini saya telah temukan jati diri yang sesungguhnya.
            Padahal hidup dengan Teleskop, bukan dengan Lup. Karena denagan teleskop kita dapat melihat hal-hal yang kecil menjadi indah, sedangkan dengan lup kita hanya akan melihat suatu masalah yang di besar-besarkan.
Thanks a lot Al Fatah, jasamu takan pernah terbalas.



SANTRI CERDIK
Karya : Amar Maulana
            Pada suatu hari di Sekolah Menengah Kejuruan. SMK Al Fatah Banjarnegara ada dua anak yang sangat cerdas yaitu Andi dan Budi. Karena rumahnya jauh dari sekolahhan Andi sekolah sekaligus mengaji di Pondok Pesantren Al Fatah Banjarnegara, namun berbeda dengan Budi dia tidak tinggal di pesantren karena rumahnya tidak terlalu jauh dari sekolahnya.
             Pada saat sekolah pelajaran IPA gurunya mengajukan pertanyaan kepada keduanya.
Ibu Guru                        : Jika tanaman tidak terkena sinar matahari tanaman akan tumbuh normal atau tidak? Coba kamu jawab Andi?
Andi                             : Menurut saya tanaman itu akan tumbuh normal jika Allah menghendaki.
Ibu Guru                      : coba jawabanmu Budi?
Budi                             : Tanaman tidak tumbuh normal karena tanaman kebanyakan membutuhkan sinar matahari.
Ibu Guru                      : saya sependapat dengan jawabanmu Budi
Andi                             : Saya tidak setuju Bu !!!!
Ibu Guru                      : Mengapa? Apa alasan kamu?
Andi                             : Karena rambut ketiak tidak terkena sinar matahari saja tumbuhnya normal, masa tumbuhan tidak terkena sinar matahari tumbuhnya tidak normal?
Ibu Guru & Budi          : !@#$%^**!@!@#@#$%^&#!@.................
MEMULAI HIDUP YANG BARU
Karya : Maulana Ishak
Pada saat saya berniat memasuki pondok pesantren Al Fatah Banjarnegara untuk mencari ilmu dan membahagiakan orang tua saya, tapi kenyataan untuk mencari ilmu tidaklah mudah banyak sekali rintangan dari Allah S.W.T. kepada diri saya, saya melewati ujian dari Allah S.W.T. dengan susah payah, saya hampir tidak kuat lagi di pondok pesantern Al Fatah, tetapi saya memikirkan kembali kebelakang bagaimana orang tua saya membiayai saya dengan susah payah jadi saya berusaha untuk melewati ujian dari Allah dengan ikhlas, dan saya berusaha mencari ilmu untuk membahagiakan orang tua saya riddunnya wal akhiroh ( dunia dan akhirat).


KOTA SANTRI PENUH BERKAH
Karya : Kharis Nurohman

                Sebut saja pesantren itu kota saya tinggal, saya tinggal di pesantren kurang lebih 4 tahun. Di sana saya belajar sambil mengaji setiap hari mengaji kitab, tiada hari tanpa memegang Al Qur'an, itulah kebiasaan saya dipesantren, kota pesantren kalau dirasakan memang asik. Tiap hari ada teman curhat, dapat kenalan, dan ada juga yang mendengarkan kisah-kisah kita.
            Saya tinggal di pesantren di latih untuk hidup prihatin, dan kebersamaan di pesantren saya banyak mengenal ulama-ulama dan kiyai. Kata orang-orang di pesantren tuh gak enak yang inilah yang itulah tetapi saya yakin kalau di pesantren tidak begitu, alhamdulillah berkat keyakinan hati saya di pesantren saya dapat membaca Al Qur'an dengan lancar dan benar. 




Tidak ada komentar:

Posting Komentar