Minggu, 14 September 2014

Biografi Singkat KH. Abdul Fatah










MBAH KH. ABDUL FATAH
Oleh : KH. Bunyamin Hasan










Simbah KH Abdul Fatah berasal dari Desa Sawangan Madukara, pada saat Beliau berumur 15 tahun Beliau pernah menjadi penjaga kursi yang khusus hanya diduduki oleh orang Belanda, di suatu malam Beliau penasaran apakah hanya orang Belanda saja yang bisa duduk di atasnya, kemudian Beliau menduduki kursi tersebut hingga patah, karena kejadian tersebut Beliau sangat ketakutan dan melarikan diri jauh hingga ke Jawa Timur.
Sesampainya di sana Beliau menuntut ilmu ( nyantri ) Di Desa Mangunsari Kecamatan Nganjuk, Jawa Timur kurang lebih 15 tahun. Beliau adalah sosok yang sangat Prihatin, selama nyantri Beliau makan dengan cara mencampurkan kerikil ke nasinya.
Setelah bertahun-tahun nyantri Beliau pulang ke Desa kelahirannya. Setelah beberapa lama di rumah Beliau ingin pergi ke Kota Banjarnegara hingga sampai di Desa Parakancanggah, ketika itu hari sudah sore dan Beliau ingin sholat maghrib. Kemudian Beliau mencari mushola namun tidak menemukannya, kemudian Beliau Singgah di rumah Mbah Danurejo Lurah Desa setempat untuk menjalankan sholat maghrib. Setelah selesai, Beliau ditannya tentang asal usulnya oleh Mbah Danurejo, setelah lama Beliau berbincang-bincang dengan Mbah Danurejo, Mbah daburejo tertarik dan mengagumi sosok Beliau, tentang apa yang telah Beliau ceritakan. Setelah itu Mbah danurejo menawarkan untuk menjodohkan putrinya yang bernama Ny.Sinnun dengan  Mbah Abdul Fatah, dan waktu itupun juga Mbah Danurejo memperkenalkan putrinya dengan Mbah Abdul Fatah. Setelah Mbah Abdul Fatah dan Nyai sinnun saling menperkenalkan dirinya masing masing,merekapun terlihat saling mempunyai  ketertarikan di dalam perkenalan itu,dan dengan perkenalan itupun mbah Abdul Fatah menerima permintaan mbah Danurejo untuk menikahkannya dengan Nyai Sinnun.tidak lama dari pertemuan itu mbah Abdul Fatah dan Nyai Sinnun pun menikah,dan di beri tanah oleh Mbah Danurejo untuk dikelola.
Tanah itupun di jadikan tempat tinggal,dan sebagian tanah itu untuk mendirikan mushola.Musola itu di dirikan untuk tempat peribadahan dan mengaji oleh penduduk setempat.Tidak lama kemudian Mbah Abdul Fatah mendirikan Pondok Pesantren yang diberi nama TAHFIDZUL QUR'AN ,dan beliau sendiri yang menjadi pengajar di Pondok Pesantren TAHFIDZUL QUR'AN.
Dari pernikahan tersebut dengan Nyai Sinnun ,beliau di karuniai 4 putra putri yaitu (Nyai Damanhuri,Nyai Hamzah,Kyai Hasan,Kyai Ridlo).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar