Senin, 15 September 2014

Jembatan Pon Pes Al Fatah Banjarnegara

Jembatan Zaman Dahulu.










Jembatan yang Sekarang.








Jembatan tersebut adalah Jembatan yang menghubungkan Kota Banjarnegara dengan Pondok Pesantren Al Fatah Banjarnegara. Jembatan tersebut di bangun pada waktu Indonesia masih di jajah oleh Belanda, di bangun kira-kira tahun 1864 M.

Musabaqoh Antar Santri Pon Pes Al Fatah Tahun 2014









Pon Pes Al Fatah Banjarnegara Pengasuh Dari Masa ke Masa










1. KH. ABDUL FATAH
    Pengasuh Pondok Pesantren Al Fatah yang Pertama.





































2. KH. HASAN FATAH
    Pengasuh Pondok Pesantren Al Fatah yang ke Dua.





































3. KH. HASYIM HASAN FATAH & Ny. Hj. MAS'UDAH HASYIM
    Pengasuh Pondok Pesantren Al Fatah yang ke Tiga. 



 









4. KH. M. NAJIB HASYIM HASAN FATAH
    Pengasuh Pondok Pesantren Al Fatah yang ke Empat.





Minggu, 14 September 2014

Cerpen Karya Santri PP Al Fatah


PENGEMIS YANG MALANG
Karya   : Anam Putra Pasunten

            Pada suatu ketika, ada seorang pengemis yang meminta-minta di sebuah pasar, namun hari itu mungkin bukan hari keberuntungan si pengemis.Tak ada seorang pun yang memberinya uang atau makanan, dia hanya bisa meratapi buruk nasibnya dan melihat orang makan ataupun membeli makanan.
            Pengemis itu sangatlah kelaparan, perutnya merasa sakit yang hebat.Lalu dia pun menghampiri sebuah tempat sampah yang terdapat sisa-sisa makanan.Kemudian datang seorang pria kaya yang menghampirinya, melihat pengemis itu sedang mengais makanan ditempat sampah, pria kaya itu pun merasa iba dan memberinya makanan yang layak.
            Bukan hanya itu, pria kaya itu mengajak sang pengemis ke toko pakaian muslim dan membelikanya sebuah baju koko, sarung, peci, dan peralatan sholat lainya. Kebetulan hari itu hari jum’at, setelah selesai belanja peralatan sholat, kemudian pria kaya itu menyuruh sang pengemis untuk membersihkan diri dan mengajak sholat jum’at bersama. Pengemis itu pun sangat berterima kasih kepada pria kaya tersebut.
            Singkat cerita, ke esokan harinya pria kaya tersebut berkunjung lagi ke pasar untuk mencari sang pengemis, namun betapa terkejutnya si pria kaya, terdengar kabar bahwa  sang pengemis telah meninggal dunia tadi malam karena suatu penyakit yang di derita sang pengemis.



NRIMO ING PANDUM
Karya   : Heru Siswanto a.k.a Heroes

            Suatu hari Allah SWT.Memerintahkan Malaikat Jibril untuk pergi menemui salah satu makhluk-Nyayaitu seekor kerbau, untuk menyampaikan kepada si kerbau, apakah senang diciptakan Alloh SWT.Sebagai seekor kerbau.
            Di siang yang panas si kerbau sedang berendam di sungai, Jibril pun mendekatinya, lalu bertanya “Hai kerbau… apakah kamu senang diciptakan oleh Alloh SWT ?”, kerbau pun menjawab “Alhamdulillah, aku bersyukur kepada Alloh yang telah menciptakan aku, dari pada aku dijadikan seekor kelelawar, mandi saja dengan air kencing sendiri”.
            Mendengar jawaban si kerbau, lalu Jibril pun pergi dan mendatangi kelelawar yang sedang tidur didalam sebuah gua. Jibril membangunkan si kelelawar dan bertanya, “Hai kelelawar… apakah kamu senang diciptakan oleh Alloh SWT ?”, kemudian kelelawarpun menjawab “Alhamdulillah, aku bersyukur kepada Alloh yang telah menciptakan aku, dari pada cacing badanya kecil, hidupnya ditempat yang jorok, jalanya pake perut lagi”.
            Seperti tadi, setelah mendengar jawaban dari si kelelawar, Jibril pun pergi dan mendatangi seekor cacing, hal yang sama seperti kerbau dan kelelawar, cacing pun di beri pertanyaan oleh Malaikat Jibril “Wahai cacing apakah kamu senang diciptakan Alloh SWT ?”, layaknya seperti kerbau dan kelelawar cacingpun menjawab “Alhamdullilah, aku bersyukur diciptakan sebagai cacing, dari pada sebagai manusia. Apabila mereka tidak punya iman yang sempurna, beriman kepada Alloh, dan beramal sholeh didunia, kelak ketika mereka mati, mereka akan dihukum sesuai dengan perbuatannya, dengan ancaman neraka”.
            Dari cerita tersebut dapat di simpulkan maknanya, kita sebagai manusia harus selalu bersyukur akan semua karunia yang diberikan Alloh kepada kita, syukuri apa yang ada, hidup adalah anugrah… tetap jalani hidup ini… melakukan yang terbaik… kuatkanlah iman kita, taatlah kepada Alloh SWT. Insyaalloh surge jaminannya… bukan neraka tempat menyiksa…
ASAL USUL DESA TLAGA ABANG
Karya : Aminulloh Cah mBatur

Dahulu di kota batur ada sebuah telaga yang airnya berwarna merah, namun sayang belum banyak yang tau tentang telaga itu.
Namun ada seseorang bilang jikalau setiap hari jum’at hewan – hewan berkumpul mengelilingi telaga itu.
Di sebelah telaga itu ada sebuah desa.Karena letaknya berdekatan dengan telaga itu, maka desa itu di namai Desa Telaga Merah. Namun, karena di daerah batur yang seharusnya Telaga Merah menjadi Telaga Abang
Tetapi sekarang telaga itu telah menjadi cerita karena telah tertimbun longsor setengah gunung
Itulah asal mula Desa Telaga Abang





JIN GOBLOK
Karya : Rifki Sabil

Pada suatu hari ada tiga orang yang masuk ke gua. Tiba – tiba pintu gua tertutup..jebleeengg!! Ketiga orang tersebut tidak dapat membuka  pintu gua. Disaat kebingungan, tiba – tiba mereka menemukan teko dan gelas, dan saat menuangkan teko tersebut yang keluar bukan air, akan tetapi sosok berasap yang biasa di sebut jin. Tiga orang tersebut meminta sesuatu kepada jin, tetapi dengan syarat mereka harus jadi tumbalnya.
Orang pertama meminta makanan yang cukup untuk setahun dan juga puluhan wanita cantik, orang kedua meminta makanan cukup untuk satu tahun dan ratusan botol minuman keras, dan orang yang ketiga meminta makanan untuk satu tahun saja dan satu bungkus rokok. Kemudian si jinpun masuk ke teko lagi dan akan kembali setelah satu tahun
Setelah satu tahun si jinpun keluar dengan pongahnya, dia mengunjungi ketiga orang yang meminta tolong kepadanya setahun lalu.Saat menemui orang pertama ternyata dia duduk berlutut dengan lutut gemetar karena bergaul dengan wanita permintaannya setahun lalu, diapun dijadikan tumbal. Saat menemui orang kedua si jin melihat dia bergetar dan matanya seperti mau keluar karena kebanyakan minum minuman keras, diapun bernasib sama dengan orang pertama. Dan saat menemui orang ketiga si jin kaget bukan main karena dia melihat orang ketiga masih dalam keadaan segar tidak sakit seperti kedua temannya ,si jin bertanya kepada orang tadi.
“lho!! Kamu kok masih sehat, ga kaya kedua temen kamu?” Tanya Jin.
“Ya mestinya, kamunya aja yang goblok” sanggah orang ketiga.
“goblok kenapa ?tanya jin heran.
“lha mau mati gimana, orang kasih rokok kok ga sekalian koreknya. Gimana mau ngrokoknya ?
“haa!!!!@#$#@”

GADIS KECIL MISTERIUS
Oleh : Mustofa

            Pada jaman dahulu hiduplah seorang gadis kecil.Ia bertempat tinggal di desa yang sangat terpencil. Sejak ia sudah tidak mempunyai seorang ayah. Sekarang ia hanya tinggal dengan ibunya. Gadis itu memelihara burung yang sangat cantik. Suatu ketika gadis itu ingin berjalan-jalan kehutan mencari makanan untuk seekor burungnya, tiba-tiba sang ibu mencegahnya sambil berkata .
            “Nak mau pergi kemana ?.ini sudah sore lho”. Cegah ibu
            Gadis itu menjawab .“pergi ke hutan bu”
            “Tapi inikan sudah sore nak”
            “Ibu khawatir nanti kalau terjadi apa-apa denganmu”. Lanjut ibu
            “Tapi bu, burung saya kelaparan lagipula kan di sini tidak ada makanan untuk burung bu”. Ujar gadis itu
Gadis itupun tidak mendengarkan sedikitpun kata-kata ibunya.Tiba-tiba datanglah seorang kakek-kakek yang tiba-tiba mengajak gadis kecil itu untuk pergi ke hutan.
            Gadis itupun ternyata mau pergi bersamanya tanpa mengenal orang itu sedikitpun.Ibunya hanya bisa berdoa “Ya Allah lindungilah anakku dimanapun ia berada”.
            Hari semakin petang, gadis kecil itu belum juga kembali dari hutan.Sang ibu sangat khawatir dengan anaknya. Hari mulai malam, ibu menangis tiada henti sampai ia tertidur. Ibunya bermimpi anaknya menangis dan berteriak minta tolong. Tanpa disadari haripun sudah pagi, sang ibupun terabngun dan langsung anaknya ke hutan. Tetapi tidak ditemukan gadis itu.
            Sehari kemudian warga mencari disekitar hutan yang berada dekat desa, tetap juga tidak ditemukan, hingga seminggu mencari tak juga diketemukan .Namun, ada seseorang yang menemukan sangkar burung dan bangkai burung milik gadis kecil itu. Saat ibu gadis itu mengetahuinya , iapun menangis sedih.
            Empat puluh hari kepergian hari itu mengakibatkan para warga di desa mengalami banyak keanehan, seperti mendengar suara minta tolong, menangis dan berteriak kesakitan, yang membuat warga menjadi resah.
            Sekian lama gadis itu pergi, baru terungkap kenyataan bahwa gadis itu di bunuh oleh kakek-kakek yang menemaninya pergi ke hutan, dan ironinya jasadnya d potong-potong.
            Setelah terungkapnya kematian gadis itu keanehan keanehan yang terjadi di desa kecil itu sudah menghilang, dan menjadi aman tenteram.




JATI DIRI
Karya : Achmad Zaelani

            Setelah lulus SMP, saya melanjutkan pendidikan di pondok pesantren modern di salah satu jantung kota yang disarankan oleh kakak saya. Tepatnya Al Fatah Parakancanggah, Banjarnegara. Saya mengambil pendidikan berbasic agama yaitu di Madrasah Aliyah Al Fatah, yang kebetualan berada di naungan pondok pesantren tersebut. Pondok pesantren Al Fatah pertama kali di dirikan oleh Mbah KH. Abdul Fatah sekitar tahun 1901-an. Pondok pesantren merupakan tempat yang tentram, damai, dan berilmu. Di pondok pesantren kita di tuntut mandiri, disiplin, dan saling menghormati satu sama lain. Anak-anak yang respect, berbakat, dan berpotensi banyak di temukan di sin. Walaupun banyak orang yang mengatakan bahwa anak pondok itu indetik dengan, yang namanya ketinggalan zaman, tetapi di balik semua itu pasti ada hikmahnya tersendiri. Di pondok pesantren ini saya telah menemukan apa itu arti kehidupan yang sesungguhnya. Di sini saya telah di ajarkan bernagai hal, entah itu tentang kesopanan, kesusilaan, maupun keukhraiwan. Walaupun baru satu tahun menjadi santri, tetapi pelajaran itu sangat bermakna bagi saya. Karena di pondok pesantren ini saya telah temukan jati diri yang sesungguhnya.
            Padahal hidup dengan Teleskop, bukan dengan Lup. Karena denagan teleskop kita dapat melihat hal-hal yang kecil menjadi indah, sedangkan dengan lup kita hanya akan melihat suatu masalah yang di besar-besarkan.
Thanks a lot Al Fatah, jasamu takan pernah terbalas.



SANTRI CERDIK
Karya : Amar Maulana
            Pada suatu hari di Sekolah Menengah Kejuruan. SMK Al Fatah Banjarnegara ada dua anak yang sangat cerdas yaitu Andi dan Budi. Karena rumahnya jauh dari sekolahhan Andi sekolah sekaligus mengaji di Pondok Pesantren Al Fatah Banjarnegara, namun berbeda dengan Budi dia tidak tinggal di pesantren karena rumahnya tidak terlalu jauh dari sekolahnya.
             Pada saat sekolah pelajaran IPA gurunya mengajukan pertanyaan kepada keduanya.
Ibu Guru                        : Jika tanaman tidak terkena sinar matahari tanaman akan tumbuh normal atau tidak? Coba kamu jawab Andi?
Andi                             : Menurut saya tanaman itu akan tumbuh normal jika Allah menghendaki.
Ibu Guru                      : coba jawabanmu Budi?
Budi                             : Tanaman tidak tumbuh normal karena tanaman kebanyakan membutuhkan sinar matahari.
Ibu Guru                      : saya sependapat dengan jawabanmu Budi
Andi                             : Saya tidak setuju Bu !!!!
Ibu Guru                      : Mengapa? Apa alasan kamu?
Andi                             : Karena rambut ketiak tidak terkena sinar matahari saja tumbuhnya normal, masa tumbuhan tidak terkena sinar matahari tumbuhnya tidak normal?
Ibu Guru & Budi          : !@#$%^**!@!@#@#$%^&#!@.................
MEMULAI HIDUP YANG BARU
Karya : Maulana Ishak
Pada saat saya berniat memasuki pondok pesantren Al Fatah Banjarnegara untuk mencari ilmu dan membahagiakan orang tua saya, tapi kenyataan untuk mencari ilmu tidaklah mudah banyak sekali rintangan dari Allah S.W.T. kepada diri saya, saya melewati ujian dari Allah S.W.T. dengan susah payah, saya hampir tidak kuat lagi di pondok pesantern Al Fatah, tetapi saya memikirkan kembali kebelakang bagaimana orang tua saya membiayai saya dengan susah payah jadi saya berusaha untuk melewati ujian dari Allah dengan ikhlas, dan saya berusaha mencari ilmu untuk membahagiakan orang tua saya riddunnya wal akhiroh ( dunia dan akhirat).


KOTA SANTRI PENUH BERKAH
Karya : Kharis Nurohman

                Sebut saja pesantren itu kota saya tinggal, saya tinggal di pesantren kurang lebih 4 tahun. Di sana saya belajar sambil mengaji setiap hari mengaji kitab, tiada hari tanpa memegang Al Qur'an, itulah kebiasaan saya dipesantren, kota pesantren kalau dirasakan memang asik. Tiap hari ada teman curhat, dapat kenalan, dan ada juga yang mendengarkan kisah-kisah kita.
            Saya tinggal di pesantren di latih untuk hidup prihatin, dan kebersamaan di pesantren saya banyak mengenal ulama-ulama dan kiyai. Kata orang-orang di pesantren tuh gak enak yang inilah yang itulah tetapi saya yakin kalau di pesantren tidak begitu, alhamdulillah berkat keyakinan hati saya di pesantren saya dapat membaca Al Qur'an dengan lancar dan benar. 




Puisi Karya Santri PP Al Fatah



RIINDU ROSUL
Karya   : Alfin Afandi

Mekarindahpenuhsyahdu
Akhlakmempesonatersiratdalamkalbu
Sucimurnipengorbananmu
Jejak-jejakkesabaran di seluruhpenjuru
Irikanaku, yang masihterbelenggu
Dalampencarianjatidiri

Dahagaislamkusemakinterasa
Apirindukukianmembara
Rosulkuutusan Allah Ta’ala
Untukmusholawatkuterucap
Lagurindukubersenandungberlahan

Fajarmelambai, kebaikanbermekaran
Akarkejujuranmenancappadajiwamu
Langkahkeberkahanmengiringiselalu
Ampunankekhilafandimohonkanuntukumatmu
Haru…. Kagumpadamu

Parastauladanmujelasberkilau
Untaiansalamrindukuterusberseru
Rasa inituluspadamu
Warnahati yang masihterlalulugu

Akankahakubertemu
Rosulkuutusan Allah ta’ala
Embuncintakukianbertabur
JajarkanmentaridenganAsmaSholawat


AMANAT
Karya   : M. Alvin R.

Walaupanasterikmataharimendiang
Segala ungags berteduhbernaung
Akutetapmengemudibajak
Biaralamtidakbergerak
Lagilembukutaktahujemu
Mengikuti les patuhsekali
Tidakkahakuberpeluklutut
Mengingkariamanatibu
Biarpanasmendiangmembakar
Kukemudikanbajaksukmaku
Mencarikeindahanduniawi


ALLAH BERSAMA KITA
Karya   : KhoirulLukman

Allah selalubersamakita
Allah takpernahmenjanjikanlangitselalubiru
Allah takpernahmenjanjikanhiduptanpabatu
Allah takpernahmenjanjikanmataharibersinartanpahujan       
Allah takpernahmenjanjikanbahagiatanpasedih                                
Allah takpernahmenjanjikansuksestanpaperjuangan

Kadangkitatemuibadaikilatpetir
Tapi…
Bukankahkitatahudiatassana
Ada pelangibersamahujan

Allah janjikankemudahanbersamakesulitan
Allah janjikanrahmatdalamujian
Allah janjikanganjarandalamkesabaran
Allah janjikanketeguhandalamperjuangan
Janganbersedih, Allah bersamakita


GURUKU
Karya : M. Syafiqurrohman Attaqi

Guruku…
Kau bimbing aku  dengan tulus
Kau ajari aku membaca
Kau ajari aku menulis
Sampai aku bisa

Guruku…
Kau ajari aku budi pekerti
Agar kelak menjadi orang yang baik
Kau adalah pahlawan tanpa tanda jasa
Kau yang mebuatku pintar

Guruku…
Tak kenal kata lelah
Kau mengajariku
Maafkan diriku
Yang selalu membuatku sedih
Karna kenakalanku
Terima kasih guruku
Yang berusaha payah  mengajariku
Sampai aku menjadi orang sukses
LALU SEKARANG
Karya : Chaidar Ch ( Teriakan Kebebasan )


Oh Al-Fatah…
Kaifa hal..
Masihkah  santri-santri menghafal dan melantunkan bait-bait  ‘umrithy dimalam hari
Masihkan anak-anak mengantri tertib di depan kulah
Masihkah nammu menggema di penjuru desa

Atas jasa-jasa beliau engkau disegani
Dari jerih payah syaikhina Abdul Fatah, simbah Hasan Fatah.

Dan masihkah rimbuna pohon kalbi menutupi sejarah perjuanganmu
Di manakah engkau yang masih istiqomah mengamalkan wasiat dari syaikhina

Tapi...
Sampai detik inipun namamu masih terkobar api kehormatan
Namamu tetap menggelegar di penjuru nusantara
Keistiqomahanmu selalu terjaga atas barokah dari sesepuh yang mempunyai sejarah
TANYA
Karya : Zulfikar Ma’ruf

Bagaimana harus memulai
Apalagi tuk mengakhiri
Apa yang harus ditulis
Apa yang harus diucap
Apa judulnya
Apa isinya
Apa maksudnya
Sungguh ini membuat bingung
Bingung entah tuk apa
Mungkin Tanya kenapa
SAHABAT
Karya : Lutfi Khakim

Kau menemani disetiap sepi hidupku
Kau selalu ada disetiap aku membutuhkanmu
Kau selalu hadir disetiap hari-hariku
Kaulah segalanya… yang tak pernah sirna

Sahabat.. kau menghiburku disetiap kesedihanlu
Kau memberikan semangat dalam keterpurukanku
Kau adalah orang yang selalu membuatku merasa berharga
Dan kau juga yang membuat hidupku merasa berguna

Sahabat… kau tak pernah menyakitiku
Kau selalu membela diriku diantara mereka
Kau adalah warna dalam hidup
Sungguh… anugrah yang terindah dalam hidupku

Sahabat… kau bagaikan air yang mengalir keruhnya kehidupan
Kau yang selalu menutupi kesalahanku
Kau melengkapi disetiap kekuranganku
Sahabat… tanpamu bagaikan gunung yang tak berhutan



IBU
Karya : Muhammad Habiburrohman

Ibu..
Kau adalah lilin hidupku
Kau menerangi setiap kegelapanku
Kau menuntun di dalam kelam hidupku
Kau menjadikan putih di dalam hitam hidupku

Ibu...
Kaulah pahlawanj hidupku
Kau membimbingku
Kau mengingatkan aku disetiap salahku
Kaulah yang mengajari aku tentang kebaikan

Ibu...
Sabarmu tak pernah habis
Sabarmu tak pernah lebur meski ku buat cair dengan kenakalanku
Kamu membenarkan disetiap langkah salahku
Nasihatmu tak pernah ku lupakan

Ibu...
Ibu rasa sayangmu tak pernah habis termakan oleh waktu
Kau menenangkan disetiap ke galaukan hidupku
Meski kau tau, aku selalu membuatmu marah tapi kasih sayangmu tak pernah pudar
Ibu terima kasih telah mengajariku dari dulu masa kecilku hingga besar sekarang.


SAHABAT
Karya   : Riyan Fitroh Agung

Saatakumulaimengertihidup
Akubutuhseorangsahabat
Yang selaluada di dekatku
Dan selalumenemaniku
Padasaatakusedih
Atausaatakusenang
Saatjantungberdetak
Sampaimatatertutup
Akuakantertawadanmenangisbersama
Takada kata putus
Meskimasaakanterhapus
Yakinlahhatikitatetapmenyatu



SENJA DI PANTAI
Karya :Yansyah Reza

Lihatlahperahu yang terlambat
Deburombaktanpalelah
Riaknyatinggalkanbuih
Saksikankesendirian, berjalan
Menyisirpantai, pasirbisu
Rumahkerangdansiput yang rapuh
Tanpasapa,
Nestapa
Sebagaikamu yang makinjauh



NASIBE WONG CILIK
Karya  : Achmad Wahyu Rusli

Wong Cilik
Rejeki mung ulih setithik
Njagani weteng men ojo nganti kemlikik
Nasibe biasa clothak clathik
Nganggo golet dingklik
Dijanjeni arep di wei klambi bathik
Madang lawuh iwak pithik
Ngode ning pabrik
Wes mesti…
Gale mbekeni nganti pating mendelik
Ngangklik – angklik
Cengar – cengir
Bareng wis dilantik
Wong cilik gale ngenteni janjine kasi untune gothic
Jebule cabol nggayuh lintang
Lintange lintang kemungkas
Jan cempuleke rika ndlepus…
MAKNA SEBUAH TITIPAN
Karya : Nikmatullah

Seringkali aku berkata, ketika orang memuji miliku
Bahwa semua ini hanyalah titipan
Tetapi mengapa aku tidak pernah bertanya
Untuk apa Dia menitipkan pada ku

            Kalau bukan miliku, apa yang harus aku lakukan untuk miliknya ini
            Apakah aku memiliki ha katas suatu yang bukan milik ku
            Mengapa hatiku terasa berat
            Ketika titipan itu diminta kembali oleh Nya

Ketika diminta kembali
Kusebut itu sebagai musibah
Kusebut itu sebagai derita
Kusebut itu sebagai ujian

            Namun begitulah kenyataan hidup
            Bahwa semua yang kita miliki hanyalah sementara
            Semua yang kita miliki hanyalah sebuah titipan
            Maka janganlah kita bersombong diri, Berbangga diri……
KUPU – KUPU
Karya :RizqiAnnafriHidayat

Oh kupu – kupu
Sungguhindahsayapmu
Kauterbangsanakemari
Hanyauntuk
Mencaribunga
Oh kupu – kupu
Ketikabunga – bungabermekaran
Kauhinggap di bunga
Kaumengisapmadu di dalamnya
yanglembutmemanggil



DO’A
Karya  : M. Ridho Atwi

Ya Alloh Tuhan Kami
Kami telah nista
Kami dalam dosa bersama
Bertahun tahun mencari ilmu agama
Dalam fikiran yang ganda
Ya Alloh Tuhan Kami
Telalu mudah kami menggunakan Asma Mu
Untuk menutupi perbuatan tercela kami
Ampunilah dosa dosa kami
Semoga Kau terima kembali
Kami semua di barismu lagi
Ya Alloh
Ampunilah kami
Aminn….
Aminn….
Ya robbal’alamin…



PEMIMPIN UMAT
Karya : Syihab Dzawil Uqul

Gemercik air mulai berkunjung
Pada mata air yang terbendung
Alirannya menggulung-gulun
Pada sungai yang termenung

Padang pasir kering nan tandus
Kembali menumbuhkan pupus
Dengan pohon kurma yang lebat
Berhias buahnya yang masal

Sebelum fajar menyapa
Mekkah terlihat gulita
Berselendang dinginnya hawa
Beserta sunyinya suasana

Terdengar jeritan sang Ibu
Penuh juang yang membelenggu
Dengan nyawa yang tersenggu
Bertemu bidadari menunggu

Berkicaulah burung-burung
Serta harimau yang mengaum
Alam semesta tersenyum
Dengan lahrnya Nabi yang Agung

Lahir dengan harum semerbak
Dan mata yang tercelak
Seluruh keluarga berbahagia
Membuat Mekkah bercahaya
Wahai Muhammad
Kepadamu umat bersholawat
Beserta para malaikat
Dan Dzat yang maha Kuat

Engkau pembawa rahmat
Bagi seluruh jagat
Mengajarkan Syari'at
Dengan suatu Mukjizat

Wahai Mustaufa
Kami selalu berdo'a
Agar mendapat Syafa'at
Kelak di hari kiamat

Semua yang kita miliki hanya sebuah titipan
Maka, jangan kta bersombong diri



PESANKU
Karya : Ramadhan Hidayat

Memang aku tlah beraksi
Kepada-Mu
Kepada utusan-Mu
Akan tetapi fananya dunia ini

Membuatku lupa akan
Akhirat yang abadi
Yang sering melupakan-Mu
Atas segala yang engkau berikan

Dengan semua salah
Yang telah ku perbuat selama ini
Kini aku sadar
Aku menangis di setiap malam

Memohon ampun atas segala dosa
Ya Allah ya Tuhan ku
Ampunilah segala dosa
Dosaku dan dosa-dosa orang mu'min

Ya Allah yang maha pengampun
Dengan nama-Mu aku memohon
Dengan-Mu aku berlindung
Dengan-Mu aku berserah diri

Atas takdir yang engkau berikan
Aku ikhlas menerima
Aku mencoba menjadi lebih baik
Aku percaya kuasa-Mu
Ya Allah jika nanti ajal menjemput
Kumpulkanlah aku
Dengan orang-orang
Yang senantiasa beriman kepada-Mu

Masukanlah aku yang hina ini
Kedalam surgamu
Dan janganlah engkau masukan aku
Kedalam neraka yang penuh siksa

Semoga semua doa
Yang ku ucapkan kepada-Mu
Selalu engkau kabulkan
Dan engkau selalu melindungiku, Amin....



SANG PEMIMPI
Karya : Akhmad Susanto


Mentari terbit dari ufuk timur
Berjalan pelan dengan senyuman
Kilaunya gantikan kegelapan
Embun pagi sejukan nurani
Membuka mata dengan hati
Semangat menyala berapi-api
Mengharap ilu yang suci

                        Duhai dikau sang pemimpi
                        Teruslah melangkah jangan berhenti
                        Genggamlah asamu
                        Buanglah jeramu
Bangkitkan rasamu
                        Tunjukan marahmu
Satu tekadmu
                        Untuk satu
                        ILMU