Minggu, 14 September 2014

Biografii Singkat KH. Hasan Fatah



 





BIOGRAFI SINGKAT MBAH KH. HASAN FATAH
Oleh : KH. Zainal Abidin












Mbah Hasan adalah putra ketiga dari mbah Abdul Fatah, nama asli beliau adalah Subalyo.
Mbah Hasan diajak untuk naik haji oleh mbah Abdul fatah pada tahun 1921. Beliau hampir dua tahun di Makkah dan beliau menyempatkan untuk belajar di Makkah kurang lebih dua tahun. Sepulang beliau dari Makkah,beliau sempat membantu ayahnya (mbah Fatah) dalam pembangunan Pondok Pesantren Al-Fatah.
Beliau dinikahkan dengan janda anak saudagar mbah putri shomad keturunan keraton jogja bernama Ny. Sama'i. Mbah hasan adalah seorang yang lincah, politikus, kyai, dan ulama'. Dan beliau bergabung dalam AUI (Angkatan Ulama Islam) yang berlokasi di somalayu,Kebumen. Waktu itu AUI sudah melakukan pemberontakan kepada Belanda. Beliau menjadi prajurit di AUI selama satu tahun. Berbeda pada waktu itu masyarakat Indonesia memberontak Belanda yang bersenjatakan bambu runcing, sedangkan beliau menggunakan tasbih. Pada waktu itu, Belanda kesulitan mencari desa Somalayu.
 Sebenarnya mbah Fatah tidak setuju jika mbah Hasan bergabung dalam AUI, tetapi mbah AUI,meletus gerakan kemerdekaan indonesia,pada saat itu juga keluarga beliau di suruh untuk mengungsi semua.
Pada saat belanda gencar gencarnya menggempur Indonesia, termasuk komplek PP Al-Fatah, di bumi hanguskan oleh belanda.KH.Hamzah menjadi korban dalam kejadian tersebut dan semua kelurga mbah hasan bertemu(berkumpul)di Jetis, Wonosobo.
Setelah kemerdekaan RI keluarga mbah hasan pulang dan mendirikan pondok,masjid dengan bambu. Salah satu santrinya ada yang dari sumatra, bahkan Malaysia. Waktu itu santri mbah Hasan kurang lebih 20 santri. Tapi dari 20 santri tersebut mereka berhasil menadi orang besar, Ulama'. Salah satunya KH.Muntaha, KH.HASAN (Gunung Tawa), KH.Zainudin Tempel(Kreteg).
Mbah Hasan adalah orang salaf, Beliau di tunjuk untuk mengurusi TORIQOH, dan di bantu oleh istrinya. Ny.Samai' adalah orang pertama yang mendirikan madrasah di Banjarnegara, yang pada waktu itu masih di beri SR(Sekolah Rakyat).
Orang NU mengusulkan untuk mendirikan MWB(Madrasah Wajib Belajar). Kemudian Kementrian Agama menbuka lowongan bekerja Guru di MWB.
 Mbah Hasan dulunya bukan di pihak NU tetapi di pihak SI. Juga kut mengurus MASYUMI. Suatu saat ketika mbah Fatah wafat wafat,  Beliau bingung, Pilih SI atau MASYUMI. Setelah itu beliau brmimpi bertemu KH.Rifa'i, Setelah itu beliau menemui KH.Rifa'i dan beliau di suruh masuk NU. Beliau juga ikut Toriqoh dan Qiro'ah Sab'ah di tempat KH.Rifa'i selama 40 hari.
 Mbah Hasan pada waktu itu juga ikut serta dalam mendirikan NU. Pada saat itu NU pertama di asrikan di Purworejo,  Klampok, Banjarnegara, Sebagai pusatnya.
Mbah Hasan adalah pelopor pembangunan masjid Al-Fatah sekitar Tahun 60'an. Mbah Hasan tidak mau di sebut menjadi pimpinan. Karena menurut beliau, Ini adalah pondok pesanntren bukan perusahaan.
Setelah istri mbah Hasan wafat, Beliau menikah lagi dengan Ny.Khoiriyah. Putri dari KH.Baedlowi ,Lasem, Rembang.
Mbah Hasan adalah seorang kyai ahli Tashawuf. Beliau selalu memperhatikan kesehatan, Pendidikan, Politik, dan kemajuan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar