PENGEMIS YANG MALANG
Karya : Anam
Putra Pasunten
Pada suatu ketika, ada
seorang pengemis yang meminta-minta di sebuah pasar, namun hari itu mungkin
bukan hari keberuntungan si pengemis.Tak ada seorang pun yang memberinya uang
atau makanan, dia hanya bisa meratapi buruk nasibnya dan melihat orang makan
ataupun membeli makanan.
Pengemis
itu sangatlah kelaparan, perutnya merasa sakit yang hebat.Lalu dia pun
menghampiri sebuah tempat sampah yang terdapat sisa-sisa makanan.Kemudian
datang seorang pria kaya yang menghampirinya, melihat pengemis itu sedang
mengais makanan ditempat sampah, pria kaya itu pun merasa iba dan memberinya
makanan yang layak.
Bukan
hanya itu, pria kaya itu mengajak sang pengemis ke toko pakaian muslim dan
membelikanya sebuah baju koko, sarung, peci, dan peralatan sholat lainya.
Kebetulan hari itu hari jum’at, setelah selesai belanja peralatan sholat,
kemudian pria kaya itu menyuruh sang pengemis untuk membersihkan diri dan
mengajak sholat jum’at bersama. Pengemis itu pun sangat berterima kasih kepada
pria kaya tersebut.
Singkat
cerita, ke esokan harinya pria kaya tersebut berkunjung lagi ke pasar untuk
mencari sang pengemis, namun betapa terkejutnya si pria kaya, terdengar kabar
bahwa sang pengemis telah meninggal
dunia tadi malam karena suatu penyakit yang di derita sang pengemis.
NRIMO ING PANDUM
Karya : Heru Siswanto a.k.a Heroes
Suatu hari Allah
SWT.Memerintahkan Malaikat Jibril untuk pergi menemui salah satu makhluk-Nyayaitu
seekor kerbau, untuk menyampaikan kepada si kerbau, apakah senang diciptakan
Alloh SWT.Sebagai seekor kerbau.
Di
siang yang panas si kerbau sedang berendam di sungai, Jibril pun mendekatinya,
lalu bertanya “Hai kerbau… apakah kamu senang diciptakan oleh Alloh SWT ?”,
kerbau pun menjawab “Alhamdulillah, aku bersyukur kepada Alloh yang telah
menciptakan aku, dari pada aku dijadikan seekor kelelawar, mandi saja dengan
air kencing sendiri”.
Mendengar
jawaban si kerbau, lalu Jibril pun pergi dan mendatangi kelelawar yang sedang
tidur didalam sebuah gua. Jibril membangunkan si kelelawar dan bertanya, “Hai
kelelawar… apakah kamu senang diciptakan oleh Alloh SWT ?”, kemudian
kelelawarpun menjawab “Alhamdulillah, aku bersyukur kepada Alloh yang telah
menciptakan aku, dari pada cacing badanya kecil, hidupnya ditempat yang jorok,
jalanya pake perut lagi”.
Seperti
tadi, setelah mendengar jawaban dari si kelelawar, Jibril pun pergi dan
mendatangi seekor cacing, hal yang sama seperti kerbau dan kelelawar, cacing
pun di beri pertanyaan oleh Malaikat Jibril “Wahai cacing apakah kamu senang
diciptakan Alloh SWT ?”, layaknya seperti kerbau dan kelelawar cacingpun
menjawab “Alhamdullilah, aku bersyukur diciptakan sebagai cacing, dari pada
sebagai manusia. Apabila mereka tidak punya iman yang sempurna, beriman kepada
Alloh, dan beramal sholeh didunia, kelak ketika mereka mati, mereka akan
dihukum sesuai dengan perbuatannya, dengan ancaman neraka”.
Dari
cerita tersebut dapat di simpulkan maknanya, kita sebagai manusia harus selalu
bersyukur akan semua karunia yang diberikan Alloh kepada kita, syukuri apa yang
ada, hidup adalah anugrah… tetap jalani hidup ini… melakukan yang terbaik…
kuatkanlah iman kita, taatlah kepada Alloh SWT. Insyaalloh surge jaminannya… bukan
neraka tempat menyiksa…
ASAL USUL DESA TLAGA
ABANG
Karya : Aminulloh Cah mBatur
Dahulu di kota batur ada sebuah
telaga yang airnya berwarna merah, namun sayang belum banyak yang tau tentang
telaga itu.
Namun ada seseorang bilang
jikalau setiap hari jum’at hewan – hewan berkumpul mengelilingi telaga itu.
Di sebelah telaga itu ada sebuah
desa.Karena letaknya berdekatan dengan telaga itu, maka desa itu di namai Desa
Telaga Merah. Namun, karena di daerah batur yang seharusnya Telaga Merah
menjadi Telaga Abang
Tetapi sekarang telaga itu telah
menjadi cerita karena telah tertimbun longsor setengah gunung
Itulah asal mula Desa Telaga
Abang
JIN GOBLOK
Karya : Rifki Sabil
Pada
suatu hari ada tiga orang yang masuk ke gua. Tiba – tiba pintu gua tertutup..jebleeengg!!
Ketiga orang tersebut tidak dapat membuka
pintu gua. Disaat kebingungan, tiba – tiba mereka menemukan teko dan
gelas, dan saat menuangkan teko tersebut yang keluar bukan air, akan tetapi
sosok berasap yang biasa di sebut jin. Tiga orang tersebut meminta sesuatu
kepada jin, tetapi dengan syarat mereka harus jadi tumbalnya.
Orang
pertama meminta makanan yang cukup untuk setahun dan juga puluhan wanita
cantik, orang kedua meminta makanan cukup untuk satu tahun dan ratusan botol
minuman keras, dan orang yang ketiga meminta makanan untuk satu tahun saja dan
satu bungkus rokok. Kemudian si jinpun masuk ke teko lagi dan akan kembali
setelah satu tahun
Setelah
satu tahun si jinpun keluar dengan pongahnya, dia mengunjungi ketiga orang yang
meminta tolong kepadanya setahun lalu.Saat menemui orang pertama ternyata dia
duduk berlutut dengan lutut gemetar karena bergaul dengan wanita permintaannya
setahun lalu, diapun dijadikan tumbal. Saat menemui orang kedua si jin melihat
dia bergetar dan matanya seperti mau keluar karena kebanyakan minum minuman
keras, diapun bernasib sama dengan orang pertama. Dan saat menemui orang ketiga
si jin kaget bukan main karena dia melihat orang ketiga masih dalam keadaan
segar tidak sakit seperti kedua temannya ,si jin bertanya kepada orang tadi.
“lho!!
Kamu kok masih sehat, ga kaya kedua temen kamu?” Tanya Jin.
“Ya
mestinya, kamunya aja yang goblok” sanggah orang ketiga.
“goblok
kenapa ?tanya jin heran.
“lha
mau mati gimana, orang kasih rokok kok ga sekalian koreknya. Gimana mau ngrokoknya
?
“haa!!!!@#$#@”
GADIS KECIL MISTERIUS
Oleh
: Mustofa
Pada jaman dahulu hiduplah seorang
gadis kecil.Ia bertempat tinggal di desa yang sangat terpencil. Sejak ia sudah
tidak mempunyai seorang ayah. Sekarang ia hanya tinggal dengan ibunya. Gadis
itu memelihara burung yang sangat cantik. Suatu ketika gadis itu ingin
berjalan-jalan kehutan mencari makanan untuk seekor burungnya, tiba-tiba sang
ibu mencegahnya sambil berkata .
“Nak mau pergi kemana ?.ini sudah
sore lho”. Cegah ibu
Gadis itu menjawab .“pergi ke hutan
bu”
“Tapi inikan sudah sore nak”
“Ibu khawatir nanti kalau terjadi
apa-apa denganmu”. Lanjut ibu
“Tapi bu, burung saya kelaparan
lagipula kan di sini tidak ada makanan untuk burung bu”. Ujar gadis itu
Gadis itupun tidak
mendengarkan sedikitpun kata-kata ibunya.Tiba-tiba datanglah seorang
kakek-kakek yang tiba-tiba mengajak gadis kecil itu untuk pergi ke hutan.
Gadis itupun ternyata mau pergi
bersamanya tanpa mengenal orang itu sedikitpun.Ibunya hanya bisa berdoa “Ya
Allah lindungilah anakku dimanapun ia berada”.
Hari semakin petang, gadis kecil itu
belum juga kembali dari hutan.Sang ibu sangat khawatir dengan anaknya. Hari
mulai malam, ibu menangis tiada henti sampai ia tertidur. Ibunya bermimpi
anaknya menangis dan berteriak minta tolong. Tanpa disadari haripun sudah pagi,
sang ibupun terabngun dan langsung anaknya ke hutan. Tetapi tidak ditemukan
gadis itu.
Sehari kemudian warga mencari
disekitar hutan yang berada dekat desa, tetap juga tidak ditemukan, hingga
seminggu mencari tak juga diketemukan .Namun, ada seseorang yang menemukan
sangkar burung dan bangkai burung milik gadis kecil itu. Saat ibu gadis itu
mengetahuinya , iapun menangis sedih.
Empat puluh hari kepergian hari itu
mengakibatkan para warga di desa mengalami banyak keanehan, seperti mendengar
suara minta tolong, menangis dan berteriak kesakitan, yang membuat warga
menjadi resah.
Sekian lama gadis itu pergi, baru
terungkap kenyataan bahwa gadis itu di bunuh oleh kakek-kakek yang menemaninya
pergi ke hutan, dan ironinya jasadnya d potong-potong.
Setelah terungkapnya kematian gadis
itu keanehan keanehan yang terjadi di desa kecil itu sudah menghilang, dan
menjadi aman tenteram.
JATI DIRI
Karya : Achmad Zaelani
Setelah lulus SMP, saya melanjutkan
pendidikan di pondok pesantren modern di salah satu jantung kota yang
disarankan oleh kakak saya. Tepatnya Al Fatah Parakancanggah, Banjarnegara.
Saya mengambil pendidikan berbasic agama yaitu di Madrasah Aliyah Al Fatah,
yang kebetualan berada di naungan pondok pesantren tersebut. Pondok pesantren
Al Fatah pertama kali di dirikan oleh Mbah KH. Abdul Fatah sekitar tahun
1901-an. Pondok pesantren merupakan tempat yang tentram, damai, dan berilmu. Di
pondok pesantren kita di tuntut mandiri, disiplin, dan saling menghormati satu
sama lain. Anak-anak yang respect, berbakat, dan berpotensi banyak di temukan
di sin. Walaupun banyak orang yang mengatakan bahwa anak pondok itu indetik
dengan, yang namanya ketinggalan zaman, tetapi di balik semua itu pasti ada
hikmahnya tersendiri. Di pondok pesantren ini saya telah menemukan apa itu arti
kehidupan yang sesungguhnya. Di sini saya telah di ajarkan bernagai hal, entah
itu tentang kesopanan, kesusilaan, maupun keukhraiwan. Walaupun baru satu tahun
menjadi santri, tetapi pelajaran itu sangat bermakna bagi saya. Karena di
pondok pesantren ini saya telah temukan jati diri yang sesungguhnya.
Padahal hidup dengan Teleskop, bukan
dengan Lup. Karena denagan teleskop kita dapat melihat hal-hal yang kecil
menjadi indah, sedangkan dengan lup kita hanya akan melihat suatu masalah yang
di besar-besarkan.
Thanks a lot
Al Fatah, jasamu takan pernah terbalas.
SANTRI CERDIK
Karya : Amar Maulana
Pada suatu hari di Sekolah Menengah
Kejuruan. SMK Al Fatah Banjarnegara ada dua anak yang sangat cerdas yaitu Andi
dan Budi. Karena rumahnya jauh dari sekolahhan Andi sekolah sekaligus mengaji
di Pondok Pesantren Al Fatah Banjarnegara, namun berbeda dengan Budi dia tidak
tinggal di pesantren karena rumahnya tidak terlalu jauh dari sekolahnya.
Pada saat sekolah pelajaran IPA gurunya
mengajukan pertanyaan kepada keduanya.
Ibu Guru : Jika
tanaman tidak terkena sinar matahari tanaman akan tumbuh normal atau tidak?
Coba kamu jawab Andi?
Andi :
Menurut saya tanaman itu akan tumbuh normal jika Allah menghendaki.
Ibu Guru : coba jawabanmu Budi?
Budi : Tanaman tidak tumbuh normal karena
tanaman kebanyakan membutuhkan sinar matahari.
Andi : Saya tidak setuju Bu !!!!
Ibu Guru : Mengapa? Apa alasan
kamu?
Andi :
Karena rambut ketiak tidak terkena sinar matahari saja tumbuhnya normal, masa
tumbuhan tidak terkena sinar matahari tumbuhnya tidak normal?
Ibu Guru
& Budi :
!@#$%^**!@!@#@#$%^&#!@.................
MEMULAI HIDUP YANG BARU
Karya : Maulana Ishak
Pada saat saya berniat memasuki pondok pesantren Al Fatah
Banjarnegara untuk mencari ilmu dan membahagiakan orang tua saya, tapi
kenyataan untuk mencari ilmu tidaklah mudah banyak sekali rintangan dari Allah
S.W.T. kepada diri saya, saya melewati ujian dari Allah S.W.T. dengan susah
payah, saya hampir tidak kuat lagi di pondok pesantern Al Fatah, tetapi saya
memikirkan kembali kebelakang bagaimana orang tua saya membiayai saya dengan
susah payah jadi saya berusaha untuk melewati ujian dari Allah dengan ikhlas,
dan saya berusaha mencari ilmu untuk membahagiakan orang tua saya riddunnya
wal akhiroh ( dunia dan akhirat).
KOTA SANTRI PENUH BERKAH
Karya : Kharis Nurohman
Sebut saja pesantren itu kota saya tinggal, saya tinggal di pesantren
kurang lebih 4 tahun. Di sana saya belajar sambil mengaji setiap hari mengaji
kitab, tiada hari tanpa memegang Al Qur'an, itulah kebiasaan saya dipesantren,
kota pesantren kalau dirasakan memang asik. Tiap hari ada teman curhat, dapat
kenalan, dan ada juga yang mendengarkan kisah-kisah kita.
Saya
tinggal di pesantren di latih untuk hidup prihatin, dan kebersamaan di
pesantren saya banyak mengenal ulama-ulama dan kiyai. Kata orang-orang di
pesantren tuh gak enak yang inilah yang itulah tetapi saya yakin kalau di
pesantren tidak begitu, alhamdulillah berkat keyakinan hati saya di pesantren
saya dapat membaca Al Qur'an dengan lancar dan benar.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar