Senin, 15 September 2014
Pon Pes Al Fatah Banjarnegara Pengasuh Dari Masa ke Masa
1. KH. ABDUL FATAH
Pengasuh Pondok Pesantren Al Fatah yang Pertama.
2. KH. HASAN FATAH
Pengasuh Pondok Pesantren Al Fatah yang ke Dua.
3. KH. HASYIM HASAN FATAH & Ny. Hj. MAS'UDAH HASYIM
Pengasuh Pondok Pesantren Al Fatah yang ke Tiga.
Pengasuh Pondok Pesantren Al Fatah yang ke Empat.
Minggu, 14 September 2014
Cerpen Karya Santri PP Al Fatah
PENGEMIS YANG MALANG
Karya : Anam
Putra Pasunten
Pada suatu ketika, ada
seorang pengemis yang meminta-minta di sebuah pasar, namun hari itu mungkin
bukan hari keberuntungan si pengemis.Tak ada seorang pun yang memberinya uang
atau makanan, dia hanya bisa meratapi buruk nasibnya dan melihat orang makan
ataupun membeli makanan.
Pengemis
itu sangatlah kelaparan, perutnya merasa sakit yang hebat.Lalu dia pun
menghampiri sebuah tempat sampah yang terdapat sisa-sisa makanan.Kemudian
datang seorang pria kaya yang menghampirinya, melihat pengemis itu sedang
mengais makanan ditempat sampah, pria kaya itu pun merasa iba dan memberinya
makanan yang layak.
Bukan
hanya itu, pria kaya itu mengajak sang pengemis ke toko pakaian muslim dan
membelikanya sebuah baju koko, sarung, peci, dan peralatan sholat lainya.
Kebetulan hari itu hari jum’at, setelah selesai belanja peralatan sholat,
kemudian pria kaya itu menyuruh sang pengemis untuk membersihkan diri dan
mengajak sholat jum’at bersama. Pengemis itu pun sangat berterima kasih kepada
pria kaya tersebut.
Singkat
cerita, ke esokan harinya pria kaya tersebut berkunjung lagi ke pasar untuk
mencari sang pengemis, namun betapa terkejutnya si pria kaya, terdengar kabar
bahwa sang pengemis telah meninggal
dunia tadi malam karena suatu penyakit yang di derita sang pengemis.
NRIMO ING PANDUM
Karya : Heru Siswanto a.k.a Heroes
Suatu hari Allah
SWT.Memerintahkan Malaikat Jibril untuk pergi menemui salah satu makhluk-Nyayaitu
seekor kerbau, untuk menyampaikan kepada si kerbau, apakah senang diciptakan
Alloh SWT.Sebagai seekor kerbau.
Di
siang yang panas si kerbau sedang berendam di sungai, Jibril pun mendekatinya,
lalu bertanya “Hai kerbau… apakah kamu senang diciptakan oleh Alloh SWT ?”,
kerbau pun menjawab “Alhamdulillah, aku bersyukur kepada Alloh yang telah
menciptakan aku, dari pada aku dijadikan seekor kelelawar, mandi saja dengan
air kencing sendiri”.
Mendengar
jawaban si kerbau, lalu Jibril pun pergi dan mendatangi kelelawar yang sedang
tidur didalam sebuah gua. Jibril membangunkan si kelelawar dan bertanya, “Hai
kelelawar… apakah kamu senang diciptakan oleh Alloh SWT ?”, kemudian
kelelawarpun menjawab “Alhamdulillah, aku bersyukur kepada Alloh yang telah
menciptakan aku, dari pada cacing badanya kecil, hidupnya ditempat yang jorok,
jalanya pake perut lagi”.
Seperti
tadi, setelah mendengar jawaban dari si kelelawar, Jibril pun pergi dan
mendatangi seekor cacing, hal yang sama seperti kerbau dan kelelawar, cacing
pun di beri pertanyaan oleh Malaikat Jibril “Wahai cacing apakah kamu senang
diciptakan Alloh SWT ?”, layaknya seperti kerbau dan kelelawar cacingpun
menjawab “Alhamdullilah, aku bersyukur diciptakan sebagai cacing, dari pada
sebagai manusia. Apabila mereka tidak punya iman yang sempurna, beriman kepada
Alloh, dan beramal sholeh didunia, kelak ketika mereka mati, mereka akan
dihukum sesuai dengan perbuatannya, dengan ancaman neraka”.
Dari
cerita tersebut dapat di simpulkan maknanya, kita sebagai manusia harus selalu
bersyukur akan semua karunia yang diberikan Alloh kepada kita, syukuri apa yang
ada, hidup adalah anugrah… tetap jalani hidup ini… melakukan yang terbaik…
kuatkanlah iman kita, taatlah kepada Alloh SWT. Insyaalloh surge jaminannya… bukan
neraka tempat menyiksa…
ASAL USUL DESA TLAGA
ABANG
Karya : Aminulloh Cah mBatur
Dahulu di kota batur ada sebuah
telaga yang airnya berwarna merah, namun sayang belum banyak yang tau tentang
telaga itu.
Namun ada seseorang bilang
jikalau setiap hari jum’at hewan – hewan berkumpul mengelilingi telaga itu.
Di sebelah telaga itu ada sebuah
desa.Karena letaknya berdekatan dengan telaga itu, maka desa itu di namai Desa
Telaga Merah. Namun, karena di daerah batur yang seharusnya Telaga Merah
menjadi Telaga Abang
Tetapi sekarang telaga itu telah
menjadi cerita karena telah tertimbun longsor setengah gunung
Itulah asal mula Desa Telaga
Abang
JIN GOBLOK
Karya : Rifki Sabil
Pada
suatu hari ada tiga orang yang masuk ke gua. Tiba – tiba pintu gua tertutup..jebleeengg!!
Ketiga orang tersebut tidak dapat membuka
pintu gua. Disaat kebingungan, tiba – tiba mereka menemukan teko dan
gelas, dan saat menuangkan teko tersebut yang keluar bukan air, akan tetapi
sosok berasap yang biasa di sebut jin. Tiga orang tersebut meminta sesuatu
kepada jin, tetapi dengan syarat mereka harus jadi tumbalnya.
Orang
pertama meminta makanan yang cukup untuk setahun dan juga puluhan wanita
cantik, orang kedua meminta makanan cukup untuk satu tahun dan ratusan botol
minuman keras, dan orang yang ketiga meminta makanan untuk satu tahun saja dan
satu bungkus rokok. Kemudian si jinpun masuk ke teko lagi dan akan kembali
setelah satu tahun
Setelah
satu tahun si jinpun keluar dengan pongahnya, dia mengunjungi ketiga orang yang
meminta tolong kepadanya setahun lalu.Saat menemui orang pertama ternyata dia
duduk berlutut dengan lutut gemetar karena bergaul dengan wanita permintaannya
setahun lalu, diapun dijadikan tumbal. Saat menemui orang kedua si jin melihat
dia bergetar dan matanya seperti mau keluar karena kebanyakan minum minuman
keras, diapun bernasib sama dengan orang pertama. Dan saat menemui orang ketiga
si jin kaget bukan main karena dia melihat orang ketiga masih dalam keadaan
segar tidak sakit seperti kedua temannya ,si jin bertanya kepada orang tadi.
“lho!!
Kamu kok masih sehat, ga kaya kedua temen kamu?” Tanya Jin.
“Ya
mestinya, kamunya aja yang goblok” sanggah orang ketiga.
“goblok
kenapa ?tanya jin heran.
“lha
mau mati gimana, orang kasih rokok kok ga sekalian koreknya. Gimana mau ngrokoknya
?
“haa!!!!@#$#@”
GADIS KECIL MISTERIUS
Oleh
: Mustofa
Pada jaman dahulu hiduplah seorang
gadis kecil.Ia bertempat tinggal di desa yang sangat terpencil. Sejak ia sudah
tidak mempunyai seorang ayah. Sekarang ia hanya tinggal dengan ibunya. Gadis
itu memelihara burung yang sangat cantik. Suatu ketika gadis itu ingin
berjalan-jalan kehutan mencari makanan untuk seekor burungnya, tiba-tiba sang
ibu mencegahnya sambil berkata .
“Nak mau pergi kemana ?.ini sudah
sore lho”. Cegah ibu
Gadis itu menjawab .“pergi ke hutan
bu”
“Tapi inikan sudah sore nak”
“Ibu khawatir nanti kalau terjadi
apa-apa denganmu”. Lanjut ibu
“Tapi bu, burung saya kelaparan
lagipula kan di sini tidak ada makanan untuk burung bu”. Ujar gadis itu
Gadis itupun tidak
mendengarkan sedikitpun kata-kata ibunya.Tiba-tiba datanglah seorang
kakek-kakek yang tiba-tiba mengajak gadis kecil itu untuk pergi ke hutan.
Gadis itupun ternyata mau pergi
bersamanya tanpa mengenal orang itu sedikitpun.Ibunya hanya bisa berdoa “Ya
Allah lindungilah anakku dimanapun ia berada”.
Hari semakin petang, gadis kecil itu
belum juga kembali dari hutan.Sang ibu sangat khawatir dengan anaknya. Hari
mulai malam, ibu menangis tiada henti sampai ia tertidur. Ibunya bermimpi
anaknya menangis dan berteriak minta tolong. Tanpa disadari haripun sudah pagi,
sang ibupun terabngun dan langsung anaknya ke hutan. Tetapi tidak ditemukan
gadis itu.
Sehari kemudian warga mencari
disekitar hutan yang berada dekat desa, tetap juga tidak ditemukan, hingga
seminggu mencari tak juga diketemukan .Namun, ada seseorang yang menemukan
sangkar burung dan bangkai burung milik gadis kecil itu. Saat ibu gadis itu
mengetahuinya , iapun menangis sedih.
Empat puluh hari kepergian hari itu
mengakibatkan para warga di desa mengalami banyak keanehan, seperti mendengar
suara minta tolong, menangis dan berteriak kesakitan, yang membuat warga
menjadi resah.
Sekian lama gadis itu pergi, baru
terungkap kenyataan bahwa gadis itu di bunuh oleh kakek-kakek yang menemaninya
pergi ke hutan, dan ironinya jasadnya d potong-potong.
Setelah terungkapnya kematian gadis
itu keanehan keanehan yang terjadi di desa kecil itu sudah menghilang, dan
menjadi aman tenteram.
JATI DIRI
Karya : Achmad Zaelani
Setelah lulus SMP, saya melanjutkan
pendidikan di pondok pesantren modern di salah satu jantung kota yang
disarankan oleh kakak saya. Tepatnya Al Fatah Parakancanggah, Banjarnegara.
Saya mengambil pendidikan berbasic agama yaitu di Madrasah Aliyah Al Fatah,
yang kebetualan berada di naungan pondok pesantren tersebut. Pondok pesantren
Al Fatah pertama kali di dirikan oleh Mbah KH. Abdul Fatah sekitar tahun
1901-an. Pondok pesantren merupakan tempat yang tentram, damai, dan berilmu. Di
pondok pesantren kita di tuntut mandiri, disiplin, dan saling menghormati satu
sama lain. Anak-anak yang respect, berbakat, dan berpotensi banyak di temukan
di sin. Walaupun banyak orang yang mengatakan bahwa anak pondok itu indetik
dengan, yang namanya ketinggalan zaman, tetapi di balik semua itu pasti ada
hikmahnya tersendiri. Di pondok pesantren ini saya telah menemukan apa itu arti
kehidupan yang sesungguhnya. Di sini saya telah di ajarkan bernagai hal, entah
itu tentang kesopanan, kesusilaan, maupun keukhraiwan. Walaupun baru satu tahun
menjadi santri, tetapi pelajaran itu sangat bermakna bagi saya. Karena di
pondok pesantren ini saya telah temukan jati diri yang sesungguhnya.
Padahal hidup dengan Teleskop, bukan
dengan Lup. Karena denagan teleskop kita dapat melihat hal-hal yang kecil
menjadi indah, sedangkan dengan lup kita hanya akan melihat suatu masalah yang
di besar-besarkan.
Thanks a lot
Al Fatah, jasamu takan pernah terbalas.
SANTRI CERDIK
Karya : Amar Maulana
Pada suatu hari di Sekolah Menengah
Kejuruan. SMK Al Fatah Banjarnegara ada dua anak yang sangat cerdas yaitu Andi
dan Budi. Karena rumahnya jauh dari sekolahhan Andi sekolah sekaligus mengaji
di Pondok Pesantren Al Fatah Banjarnegara, namun berbeda dengan Budi dia tidak
tinggal di pesantren karena rumahnya tidak terlalu jauh dari sekolahnya.
Pada saat sekolah pelajaran IPA gurunya
mengajukan pertanyaan kepada keduanya.
Ibu Guru : Jika
tanaman tidak terkena sinar matahari tanaman akan tumbuh normal atau tidak?
Coba kamu jawab Andi?
Andi :
Menurut saya tanaman itu akan tumbuh normal jika Allah menghendaki.
Ibu Guru : coba jawabanmu Budi?
Budi : Tanaman tidak tumbuh normal karena
tanaman kebanyakan membutuhkan sinar matahari.
Andi : Saya tidak setuju Bu !!!!
Ibu Guru : Mengapa? Apa alasan
kamu?
Andi :
Karena rambut ketiak tidak terkena sinar matahari saja tumbuhnya normal, masa
tumbuhan tidak terkena sinar matahari tumbuhnya tidak normal?
Ibu Guru
& Budi :
!@#$%^**!@!@#@#$%^&#!@.................
MEMULAI HIDUP YANG BARU
Karya : Maulana Ishak
Pada saat saya berniat memasuki pondok pesantren Al Fatah
Banjarnegara untuk mencari ilmu dan membahagiakan orang tua saya, tapi
kenyataan untuk mencari ilmu tidaklah mudah banyak sekali rintangan dari Allah
S.W.T. kepada diri saya, saya melewati ujian dari Allah S.W.T. dengan susah
payah, saya hampir tidak kuat lagi di pondok pesantern Al Fatah, tetapi saya
memikirkan kembali kebelakang bagaimana orang tua saya membiayai saya dengan
susah payah jadi saya berusaha untuk melewati ujian dari Allah dengan ikhlas,
dan saya berusaha mencari ilmu untuk membahagiakan orang tua saya riddunnya
wal akhiroh ( dunia dan akhirat).
KOTA SANTRI PENUH BERKAH
Karya : Kharis Nurohman
Sebut saja pesantren itu kota saya tinggal, saya tinggal di pesantren
kurang lebih 4 tahun. Di sana saya belajar sambil mengaji setiap hari mengaji
kitab, tiada hari tanpa memegang Al Qur'an, itulah kebiasaan saya dipesantren,
kota pesantren kalau dirasakan memang asik. Tiap hari ada teman curhat, dapat
kenalan, dan ada juga yang mendengarkan kisah-kisah kita.
Saya
tinggal di pesantren di latih untuk hidup prihatin, dan kebersamaan di
pesantren saya banyak mengenal ulama-ulama dan kiyai. Kata orang-orang di
pesantren tuh gak enak yang inilah yang itulah tetapi saya yakin kalau di
pesantren tidak begitu, alhamdulillah berkat keyakinan hati saya di pesantren
saya dapat membaca Al Qur'an dengan lancar dan benar.
Puisi Karya Santri PP Al Fatah
RIINDU ROSUL
Karya : Alfin Afandi
Mekarindahpenuhsyahdu
Akhlakmempesonatersiratdalamkalbu
Sucimurnipengorbananmu
Jejak-jejakkesabaran di seluruhpenjuru
Irikanaku, yang masihterbelenggu
Dalampencarianjatidiri
Dahagaislamkusemakinterasa
Apirindukukianmembara
Rosulkuutusan Allah Ta’ala
Untukmusholawatkuterucap
Lagurindukubersenandungberlahan
Fajarmelambai, kebaikanbermekaran
Akarkejujuranmenancappadajiwamu
Langkahkeberkahanmengiringiselalu
Ampunankekhilafandimohonkanuntukumatmu
Haru…. Kagumpadamu
Parastauladanmujelasberkilau
Untaiansalamrindukuterusberseru
Rasa inituluspadamu
Warnahati yang masihterlalulugu
Akankahakubertemu
Rosulkuutusan Allah ta’ala
Embuncintakukianbertabur
JajarkanmentaridenganAsmaSholawat
AMANAT
Karya : M. Alvin R.
Walaupanasterikmataharimendiang
Segala ungags berteduhbernaung
Akutetapmengemudibajak
Biaralamtidakbergerak
Lagilembukutaktahujemu
Mengikuti les patuhsekali
Tidakkahakuberpeluklutut
Mengingkariamanatibu
Biarpanasmendiangmembakar
Kukemudikanbajaksukmaku
Mencarikeindahanduniawi
ALLAH BERSAMA
KITA
Karya :
KhoirulLukman
Allah selalubersamakita
Allah takpernahmenjanjikanlangitselalubiru
Allah takpernahmenjanjikanhiduptanpabatu
Allah takpernahmenjanjikanmataharibersinartanpahujan
Allah takpernahmenjanjikanbahagiatanpasedih
Allah takpernahmenjanjikansuksestanpaperjuangan
Kadangkitatemuibadaikilatpetir
Tapi…
Bukankahkitatahudiatassana
Ada pelangibersamahujan
Allah janjikankemudahanbersamakesulitan
Allah janjikanrahmatdalamujian
Allah janjikanganjarandalamkesabaran
Allah janjikanketeguhandalamperjuangan
Janganbersedih, Allah bersamakita
GURUKU
Karya
: M. Syafiqurrohman Attaqi
Guruku…
Kau bimbing aku dengan tulus
Kau ajari aku membaca
Kau ajari aku menulis
Sampai aku bisa
Guruku…
Kau ajari aku budi
pekerti
Agar kelak menjadi
orang yang baik
Kau adalah pahlawan
tanpa tanda jasa
Kau yang mebuatku
pintar
Guruku…
Tak kenal kata lelah
Kau mengajariku
Maafkan diriku
Yang selalu membuatku
sedih
Karna kenakalanku
Terima kasih guruku
Yang berusaha
payah mengajariku
Sampai aku menjadi
orang sukses
LALU SEKARANG
Karya
: Chaidar Ch ( Teriakan Kebebasan )
Oh Al-Fatah…
Kaifa hal..
Masihkah santri-santri menghafal dan melantunkan
bait-bait ‘umrithy dimalam hari
Masihkan anak-anak
mengantri tertib di depan kulah
Masihkah nammu
menggema di penjuru desa
Atas jasa-jasa beliau
engkau disegani
Dari jerih payah
syaikhina Abdul Fatah, simbah Hasan Fatah.
Dan masihkah rimbuna
pohon kalbi menutupi sejarah perjuanganmu
Di manakah engkau
yang masih istiqomah mengamalkan wasiat dari syaikhina
Tapi...
Sampai detik inipun
namamu masih terkobar api kehormatan
Namamu tetap
menggelegar di penjuru nusantara
Keistiqomahanmu
selalu terjaga atas barokah dari sesepuh yang mempunyai sejarah
TANYA
Karya
: Zulfikar Ma’ruf
Bagaimana
harus memulai
Apalagi
tuk mengakhiri
Apa
yang harus ditulis
Apa
yang harus diucap
Apa
judulnya
Apa
isinya
Apa
maksudnya
Sungguh
ini membuat bingung
Bingung
entah tuk apa
Mungkin
Tanya kenapa
SAHABAT
Karya
: Lutfi Khakim
Kau menemani disetiap
sepi hidupku
Kau selalu ada
disetiap aku membutuhkanmu
Kau selalu hadir
disetiap hari-hariku
Kaulah segalanya…
yang tak pernah sirna
Sahabat.. kau menghiburku
disetiap kesedihanlu
Kau memberikan semangat dalam
keterpurukanku
Kau adalah orang yang selalu
membuatku merasa berharga
Dan kau juga yang membuat hidupku
merasa berguna
Sahabat… kau tak
pernah menyakitiku
Kau selalu membela
diriku diantara mereka
Kau adalah warna
dalam hidup
Sungguh… anugrah yang
terindah dalam hidupku
Sahabat… kau bagaikan air yang
mengalir keruhnya kehidupan
Kau yang selalu menutupi
kesalahanku
Kau melengkapi disetiap
kekuranganku
Sahabat… tanpamu bagaikan gunung
yang tak berhutan
IBU
Karya
: Muhammad Habiburrohman
Ibu..
Kau adalah lilin
hidupku
Kau menerangi setiap
kegelapanku
Kau menuntun di dalam
kelam hidupku
Kau menjadikan putih
di dalam hitam hidupku
Ibu...
Kaulah pahlawanj
hidupku
Kau membimbingku
Kau mengingatkan aku
disetiap salahku
Kaulah yang mengajari
aku tentang kebaikan
Ibu...
Sabarmu tak pernah
habis
Sabarmu tak pernah
lebur meski ku buat cair dengan kenakalanku
Kamu membenarkan
disetiap langkah salahku
Nasihatmu tak pernah
ku lupakan
Ibu...
Ibu rasa sayangmu tak
pernah habis termakan oleh waktu
Kau menenangkan
disetiap ke galaukan hidupku
Meski kau tau, aku
selalu membuatmu marah tapi kasih sayangmu tak pernah pudar
Ibu terima kasih
telah mengajariku dari dulu masa kecilku hingga besar sekarang.
SAHABAT
Karya : Riyan Fitroh Agung
Saatakumulaimengertihidup
Akubutuhseorangsahabat
Yang selaluada di dekatku
Dan selalumenemaniku
Padasaatakusedih
Atausaatakusenang
Saatjantungberdetak
Sampaimatatertutup
Akuakantertawadanmenangisbersama
Takada kata putus
Meskimasaakanterhapus
Yakinlahhatikitatetapmenyatu
SENJA DI PANTAI
Karya :Yansyah Reza
Lihatlahperahu yang terlambat
Deburombaktanpalelah
Riaknyatinggalkanbuih
Saksikankesendirian, berjalan
Menyisirpantai, pasirbisu
Rumahkerangdansiput yang rapuh
Tanpasapa,
Nestapa
Sebagaikamu yang makinjauh
NASIBE WONG CILIK
Karya : Achmad Wahyu Rusli
Wong
Cilik
Rejeki
mung ulih setithik
Njagani
weteng men ojo nganti kemlikik
Nasibe
biasa clothak clathik
Nganggo
golet dingklik
Dijanjeni
arep di wei klambi bathik
Madang
lawuh iwak pithik
Ngode
ning pabrik
Wes
mesti…
Gale
mbekeni nganti pating mendelik
Ngangklik
– angklik
Cengar
– cengir
Bareng
wis dilantik
Wong
cilik gale ngenteni janjine kasi untune gothic
Jebule
cabol nggayuh lintang
Lintange
lintang kemungkas
Jan
cempuleke rika ndlepus…
MAKNA SEBUAH TITIPAN
Karya :
Nikmatullah
Seringkali
aku berkata, ketika orang memuji miliku
Bahwa
semua ini hanyalah titipan
Tetapi
mengapa aku tidak pernah bertanya
Untuk
apa Dia menitipkan pada ku
Kalau bukan miliku, apa yang harus
aku lakukan untuk miliknya ini
Apakah aku memiliki ha katas suatu
yang bukan milik ku
Mengapa hatiku terasa berat
Ketika titipan itu diminta kembali
oleh Nya
Ketika
diminta kembali
Kusebut
itu sebagai musibah
Kusebut
itu sebagai derita
Kusebut
itu sebagai ujian
Namun begitulah kenyataan hidup
Bahwa semua yang kita miliki
hanyalah sementara
Semua yang kita miliki hanyalah
sebuah titipan
Maka janganlah kita bersombong diri,
Berbangga diri……
KUPU – KUPU
Karya :RizqiAnnafriHidayat
Oh kupu – kupu
Sungguhindahsayapmu
Kauterbangsanakemari
Hanyauntuk
Mencaribunga
Oh kupu – kupu
Ketikabunga – bungabermekaran
Kauhinggap di bunga
Kaumengisapmadu di dalamnya
yanglembutmemanggil
DO’A
Karya : M. Ridho Atwi
Ya
Alloh Tuhan Kami
Kami
telah nista
Kami
dalam dosa bersama
Bertahun
tahun mencari ilmu agama
Dalam
fikiran yang ganda
Ya
Alloh Tuhan Kami
Telalu
mudah kami menggunakan Asma Mu
Untuk
menutupi perbuatan tercela kami
Ampunilah
dosa dosa kami
Semoga
Kau terima kembali
Kami
semua di barismu lagi
Ya
Alloh
Ampunilah
kami
Aminn….
Aminn….
Ya
robbal’alamin…
PEMIMPIN UMAT
Karya
: Syihab Dzawil Uqul
Gemercik air mulai
berkunjung
Pada mata air yang
terbendung
Alirannya
menggulung-gulun
Pada sungai yang
termenung
Padang pasir kering nan tandus
Kembali menumbuhkan pupus
Dengan pohon kurma yang lebat
Berhias buahnya yang masal
Sebelum fajar menyapa
Mekkah terlihat
gulita
Berselendang
dinginnya hawa
Beserta sunyinya
suasana
Terdengar jeritan sang Ibu
Penuh juang yang membelenggu
Dengan nyawa yang tersenggu
Bertemu bidadari menunggu
Berkicaulah
burung-burung
Serta harimau yang
mengaum
Alam semesta tersenyum
Dengan lahrnya Nabi
yang Agung
Lahir dengan harum semerbak
Dan mata yang tercelak
Seluruh keluarga berbahagia
Membuat Mekkah bercahaya
Wahai Muhammad
Kepadamu umat
bersholawat
Beserta para malaikat
Dan Dzat yang maha
Kuat
Engkau pembawa rahmat
Bagi seluruh jagat
Mengajarkan Syari'at
Dengan suatu Mukjizat
Wahai Mustaufa
Kami selalu berdo'a
Agar mendapat
Syafa'at
Kelak di hari kiamat
Semua yang kita miliki hanya
sebuah titipan
Maka, jangan kta bersombong diri
PESANKU
Karya
: Ramadhan Hidayat
Memang aku tlah
beraksi
Kepada-Mu
Kepada
utusan-Mu
Akan
tetapi fananya dunia ini
Membuatku lupa akan
Akhirat yang abadi
Yang sering melupakan-Mu
Atas segala yang engkau berikan
Dengan
semua salah
Yang
telah ku perbuat selama ini
Kini
aku sadar
Aku
menangis di setiap malam
Memohon ampun atas segala dosa
Ya Allah ya Tuhan ku
Ampunilah segala dosa
Dosaku dan dosa-dosa orang mu'min
Ya
Allah yang maha pengampun
Dengan
nama-Mu aku memohon
Dengan-Mu
aku berlindung
Dengan-Mu
aku berserah diri
Atas takdir yang engkau berikan
Aku ikhlas menerima
Aku mencoba menjadi lebih baik
Aku percaya kuasa-Mu
Ya
Allah jika nanti ajal menjemput
Kumpulkanlah
aku
Dengan
orang-orang
Yang
senantiasa beriman kepada-Mu
Masukanlah aku yang hina ini
Kedalam surgamu
Dan janganlah engkau masukan aku
Kedalam neraka yang penuh siksa
Semoga
semua doa
Yang
ku ucapkan kepada-Mu
Selalu
engkau kabulkan
Dan
engkau selalu melindungiku, Amin....
Karya
: Akhmad Susanto
Mentari
terbit dari ufuk timur
Berjalan
pelan dengan senyuman
Kilaunya
gantikan kegelapan
Embun
pagi sejukan nurani
Membuka
mata dengan hati
Semangat
menyala berapi-api
Mengharap
ilu yang suci
Duhai dikau sang pemimpi
Teruslah melangkah
jangan berhenti
Genggamlah asamu
Buanglah jeramu
Bangkitkan
rasamu
Tunjukan marahmu
Satu
tekadmu
Untuk satu
ILMU
Langganan:
Postingan (Atom)